Akun Facebook Sudah Ditutup, Sukaryadi Siap Diperiksa Polisi

Akun Facebook Sudah Ditutup, Sukaryadi Siap Diperiksa Polisi

CIREBON- Sukaryadi pasrah. Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Cirebon ini sangat siap bila nanti diperiksa polisi. Sebagai warga negara yang baik, dia akan patuh terhadap hukum, termasuk menjalani proses hukum atas status kontroversial yang ia posting beberapa waktu lalu di Facebook (FB). (Baca: Sukaryadi Dikecam Netizen, Ini Postingannya yang Bikin Geger Jagat Maya) Sukaryadi mengatakan dia tidak akan menghalangi pelaporan terhadap dirinya. “Melaporkan mangga. Kita harus taat pada hukum dengan proses hukum yang ada. Kita tidak bisa menghalang-halangi. Itu kan hak sebagai warga negara, ya kita sebagai orang yang dilaporkan ya harus taat dan harus menghargai hukum di negara kita,” tuturnya kepada Radar Cirebon melalui sambungan telepon selular, kemarin. (Baca: Postingan Sukaryadi Dinilai Singgung Perasaan Umat Islam) Mantan kuwu (kepala desa) Kejuden, Kecamatan Plumbon, itu menegaskan siap bertanggung jawab terkait status hebohnya di FB. “Saya akan mempertanggung jawabkan terhadap apa yang saya perbuat,” ujarnya. Meski demikian, sejauh ini dia belum mempersiapkan kuasa hukum yang akan mendampinginya jika nanti diproses polisi. “Pengacara saya hanya Allah, hidup mati saya karena Allah, yang ditakuti di dunia ini hanya Allah,” ungkapnya. Sukaryadi juga mengaku sudah menutup akun FB miliknya. Dia sudah tak menggunakannya lagi setelah kasus ini heboh dan dikecam banyak orang. Nah, terkait kecaman masyarakat, dia mengatakan itu terjadi karena orang tak memahami alasannya dalam menulis status di akun FB tersebut. “Saat ini Facebook sudah saya matikan. Saya buang itu, saya malas. Dan itu merupakan saran dari Pak Kyai. Karena akhirnya banyak pemikiran yang tidak sesuai dengan pemikiran kita,” ujarnya. Dia mengatakan alasan awal menggunakan FB hanya untuk berdiskusi dengan warga masyarakat Kabupaten Cirebon. Melalui FB, dia membangun silaturahmi, baik dengan pejabat maupun masyarakat. Dia bisa berbagi informasi, terutama terkait pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Cirebon. “Barangkali ada yang butuh SKTM atau keluhan lainnya. Juga bisa saling kenal. Banyak keluhan tentang pemerintahan, seolah pemkab ini tidak berhasil karena banyak persoalan-persoalan. Kita sebagai anggota dewan punya rasa tanggung jawab, yang pada akhirnya inilah yang terjadi. Tapi akhirnya saya cooling down, Facebook saya tutup,” tambahnya. Pada kesempatan wawancara, dia juga membantah jika beberapa hari ini tidak ngantor ke gedung DPRD karena permasalahan ini. “Saya sibuk mengondisikan pembagian traktor dan pengobatan gratis. Saya masuk kantor sebentar dan keluar karena banyak agenda di luar. Karena saya di komisi satu, agendanya nggak padat,” katanya. Sukaryadi sendiri sudah dilaporkan ke Mapolres Cirebon oleh perwakilan ormas Islam di Kabupaten Cirebon, Kamis (6/7). Sukaryadi dianggap menyinggung perasaan umat Islam setelah menulis status di akun FB bahwa pemimpin jangan takut sama Allah dan undang-undang. Salah satu perwakilan massa, Raden Gilap mengatakan apa yang diposting Sukaryadi di FB telah menyinggung perasaan umat muslim. Dia berharap polisi menindaklanjuti laporan ini. Jika tidak, dia khawatir reaksi masyarakat akan lebih keras. “Saya dan teman-teman meminta penyidik menindak lanjuti laporan ini. Supaya ada kepastian biar warga Cirebon tenang. Ini persoalan serius, wakil rakyat menulis jangan takut sama Allah dan undang-undang,” tegas Raden Gilap. (den/arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: